SAJAK BEBAS
Puisi Acep Syahril
Sajak ini sejak lama telah kehilangan nilai
puitika estetika dan sublimatika sebab dengan
nilai-nilai keindahan dan kehalus-lembutan
tidaklah menjadikan seseorang seperti penguasa
penindas dan koruptor akan tersentuh hatinya
apalagi merasa malu dan introspeksi sebaliknya
akan membuat mereka ambisi untuk menindas
menghidup-suburkan pencuri jadi inilah sajak
terang benderang seperti bendera dikibas angin
di udara terbuka merdeka sajak tanpa tawar
menawar bebas dan sebebas-bebasnya memilih kata
tidak seperti kalian yang memilih cara
bergaya demi mengelabui diri sendiri atau
orang lain untuk menutupi kebodohan kebobrokan
nilai pribadi yang telah menghisap-sedot-habisi
darah rakyat sendiri
inilah sajak bebas tanpa alamat surat pedas untuk
para penghianat yang tidak akan pernah hilang tujuan
Yogyakarta, Indramayu
SETELAH PERJUMPAAN INI
bersama thukul dan leak
Puisi Acep Syahril
Setelah perjumpaan ini aku tak tau seberapa
lama lagi kau bisa mencium aroma matahari selain
wangi popor senjata atau amis sepatu serdadu wagu
yang tak mengerti cara bersenda
setelah pertemuan ini aku tak tau seberapa lama
lagi kau bisa mencium aroma bintang-bintang
selain amis keringat pecundang atau bau busuk
nafas mata-mata yang mengendap-endap di sekitar
persembunyian kita kawan setelah perjumpaan ini
aku tak tau seberapa lama lagi kau bisa mencium
aroma bulan selain pantul cahaya 500 watt
di ruang proses cuci otak berukuran 2 x 2 meter
dengan kata-kata jorok yang berlompatan dari
mulut busuk introgator kelas teri dan memotong-
motong 70 juta sel syaraf di kepalamu setelah
perjumpaan ini aku tak tau seberapa lama lagi
kau bisa menyentuh anak dan membenamkan diri
di tubuh isrimu selain bau kedzaliman potongan
urat nadi suntik mati amunisi yang menembus
tengkorak kepalamu atau krematorium nyanyian babi
Setelah perjumpaan ini aku tak tau
bagaimana nasibmu kawan
solo – jakarta, indramayu
SURAT CINTA DARI SANGKAKALA
Puisi Acep Syahril
Ya Allah
telah kami terima surat cintamu
tertanggal hari ini yang dikirim peniup
seruling sejati diantara kealfaan dan
keasyik masyukkan kami surat cinta yang
engkau tulis dengan tinta biru sebagai
tanda kasih dan maha sayangmu surat cinta
yang begitu panjang menegangkan yang engkau
tulis tak sampai dalam satu tarikan nafas
membuat kami terus menangis terisak tersedu
membaca gugusan kata-kata hancur berserak dengan
tubuh dan nyawa terlunta-lunta
Surat cinta yang bercerita tentang tanah darat
laut udara sebagai ungkapan rindumu yang membuat
kami malu kami tau inilah surat cintamu yang
telah engkau janjikan itu dan telah kami terima
saat mata hati dan perasaan kami menjauh fana
Ya Allah
inikah surat cintamu dengan segala
keputusan yang harus kami terima selain bencana
korupsi yang nyaris membuat kami hilang akal
dan putus asa surat cinta yang kertasnya
lembab di tangan kesedihan tak berkira dengan
torehan luka maha dalam
surat cinta yang bercerita tentang hujan dan panas
surat cinta yang bercerita tentang air berwajah
beringas dengan lidah api dari laut lepas surat
cinta yang bercerita tentang angkasa dan
burung-burung meranggas
surat cinta yang bercerita tentang pohon-pohon
dan akar yang dikelupas
surat cinta yang bercerita tentang tanah pasir
dan lendir panas
surat cinta yang bercerita tentang tanah
rumah dan nyawa yang hilang nafas
Ya Allah
inikah surat cintamu yang penuh cemburu itu
yang dikirim peniup seruling sejatimu
disaat kami lupa mengingat dan merayumu
surat cinta yang memang sepatutnya kami terima
sebagai bukti bahwa kau benar-benar maha
mencintai sementara kami berpaling dari kemaha
asih dan sayangmu
Ya Allah
maafkanlah kami yang telah berselingkuh dari
kemaha setiaanmu dan berpaling ke cinta yang
tak kau ridhoi dengan menabur fitnah hasut dan
saling ingin menguasai tanah sekerabat sedarah
seurat tanah yang kau ciptabentang tegakkan urat
yang kau sebarsuburkan dan darah yang kau
alirhidupkan telah kami
rusak dengan saling mencacah menumbuk
penuh takabur dengan kekuatan
kerakusan dan keserakahan
tapi kini apa yang kami cintai itu telah
engkau ratakan dengan tanah harta tahta
dan dunia berubah runta darah daging dan tulang
membusuk dimana-mana
Sekarang kami tak tau di mana ayah di mana
ibu di mana anak di mana adik di mana kakak
di mana ipar di mana keponakan di mana
saudara famili kerabat dan handai tauland
di mana di mana di mana yatim kan kami titipkan
Ya Allah
hari ini kami baru sadar akan jalan pulang
setelah membaca surat cintamu yang panjang
menegangkan surat cinta yang mengingatkan kami
untuk bertandang menemu cahya menemu gulita
menemu alfa menemu cinta
Surat cinta yang mengajarkan kami untuk
pulang ke bilik ke latifa ke bilik ke sadik
ke bilik baqa
ya Allah
ampunilah kami hamba-hambamu yang tak punya
malu ini ampunilah ampunilah ampunilah kami
ya Allah
Indramayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar