Selasa, 28 Juni 2016

Puisi Harapan

MENUNGGUMU KEMBALI 
Oleh Melinda Rosis

Balutan rasa di dada ini belum pernah tercium hati orang
Masih tertutup rapi menunggu orang yang dinanti
Taukah jika,
Menunggu itu membosankan

Terus bertahan untuk berharap kau melintas di hati ini
Mengetuk pintu lagi seperti dulu
Aku hanya ingin kamu kembali datang
Bukan hanya mengetuk pintu lantas berlalu

Maaf, dulu aku terlalu lama memandangmu
Itu karena terkesima akan pesona yang sempat menjerat
Sampai tangan ini kaku untuk membuka daun pintu
Ternyata kau berfikir tiada penghuni lalu bergegas pergi

Aku belum sempat membukanya untukmu
Mengapa kau berlalu begitu cepat?
Ingin ku ucap satu dua kata untukmu
Pabila kau pergi untuk kembali, ketuklah pintu hati
Aku pasti membukanya tanpa ragu

UNTUKMU, ANAKKU 
Oleh Titien Setyarini

Seperti daun-daun yang meninggalkan dahannya,
Seperti anak burung, berterbangan meninggalkan sarangnya,
Seperti kacang terlepas dari kulitnya
Seperti senja meninggalkan pantai

Seperti hujan yang mengulas kenangan
Seperti perasaanku, menemanimu tumbuh dewasa
Seperti perasaanku, melihatmu yang bukan lagi menjadi milikku
Seperti hari ini, ketika harus melihatmu pergi

Pergilah,
Temukan jati dirimu
Pergilah,
Buatlah garis tanganmu sendiri
Pergilah,
Selagi engkau bisa

Tak apa,
Aku akan selalu di sini, menantimu
Menyambut dengan pelukan hangat
Menyambutmu dengan suka
Hanya untukmu, anakku
 
HUJAN DALAM DIAM 
Oleh Nila Fausa

Dingin....
Hujan ini menyisakan isak yang tersendat
Bersama diam yang kian menyayat
Tanpa kamu tanpa sahabat
Hanya percik percik air yang berirama

Hujan rinaimu bisu
Menenggalamkanku dalam seribu tanya
Yang belum terjawab
Hanya mampu diam tak bergeming

Lirih harapku pada-Mu
Menyibak segala beban yang menghujam
Dalam hujan..........
Dalam diam...........

LANGIT BIRU 
Oleh Susi Fajarwati Pasaribu

Langit biru…
Apa kabarmu hari ini?
Masihkan kau simpan sejuta asa dalam keheningan.
Atau masihkan kau menjadi sajak tanpa makna disana.

Langit biru.
Ingin sedikit ku sapa kau lewat khiasan
Bercengkrama lalu bercanda dalam irama.
Irama yang tak tentu arah dan tujuan.
Namun punya makna dalam untuk kita.

Langit biru.
Jangan hanya diam lalu pergi tanpa jejak.
Beri sedikit sapaan lembut dan senyum semangat mu.
Agar ku tahu hari ini tidak seburuk kemarin .

Bilakah pinta ini kan terjawab?
Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar